Management Project dalam bidang IT


 Assalamualaikum Wr. Wb.
Untuk kali ini saya akan sharing mengenai Konsepsi Management Project dalam bidang IT, apak kalian sudah mengetahuinya? kalau belum mari kita cari tau.

Management Project

 Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. Kali ini kita akan membahas Management Project dalam bidang IT, dalam bidang IT management project ini sangat penting dalam melakukan pekerjaan, karena akan berpengaruh pada pekerjaan seorang tenaga IT. George R. Terry telah merumuskan fungsi management project tersebut sebagai POAC, apa itu POAC? mari kita bahas.

Prinsip Umum Management Project

Diatas tadi kita sudah bahas tentang George R. Terry yang telah merumuskan fungsi management project sebagai POAC, sekarang mari kita bahas apa itu POAC. POAC adalah singkatan dari Planning, Organizing, Actuating dan Controlling, kita akan bahas satu persatu  dari POAC
  • P lanning (Perencanaan)
  • O rganizing (Pengorganisasian)
  • A ctuating (Penggerakan)
  • C ontroling (Pengendalian)

Planning (Perencanaan)

 Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas (konsultan). Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang tepat untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pada proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
  • Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang
    tersedia.
  • Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya
    yang tersedia.
  • Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang
    kongkrit.
  • Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan
    dan sasaran.

Organizing (Pengorganisasian)

 Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data. Dalam proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :
  • Menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
  • Membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
  • Mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam kordinasinya.
 Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural maupun fungsional yang secara konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme :
  • Koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando).
  • Koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level).
  • Koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando).
  • Koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis :
    • Pelaksana Konstruksi : koordinasi antara General Superintendant dengan Material Superintendant atau dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant.
    •  Field Supervision Team, koordinasi antara Site Engineer dengan Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis.
  • Koordinasi horizontal dan bersifat satu level :
    • Pelaksanaan konstruksi, koordinasi antara Material Superintendant dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant merupakan. 
    • Field Supervision Team, koordinasi antara Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level.
  • Koordinasi diagonal :
    • Koordinasi antara General Superintendant dengan Site Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level, sedangkan koordinasi antara Kepala Satuan Kerja Pekerjaan Civil Works dengan General Superintendant atau dengan Site Engineer merupakan koordinasi vertikal.

Actuating (Penggerakan)

 Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan, mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berikut ini beberapa metoda mensukseskan “actuating” yang dikemukakan oleh George R. Terry, yaitu:
  • Hargailah seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa
    keberadaannya di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
  • nstruksi yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan
    mempertimbangkan adanya perbedaan individual dari pegawainya,
    hingga dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
  • Perlu ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan
    dilaksanakan oleh pegawainya.
  • Lakukan praktek partisipasi dalam manajemen guna menjalin kebersamaan dalam penyelenggaraan manajemen, hingga setiap pegawai dapat difungsikan sepenuhnya sebagai bagian dari organisasi. 
  • Upayakan memahami hak pegawai termasuk urusan kesejahteraan,
    sehingga tumbuh sense of belonging dari pegawai tersebut terhadap tempat
    bekerja yang diikutinya. 
  • Pimpinan perlu menjadi pendengar yang baik, agar dapat memahami
    dengan benar apa yang melatarbelakangi keluhan pegawai, sehingga dapat
    dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan sesuatu keputusan. 
  • Seorang pimpinan perlu mencegah untuk memberikan argumentasi sebagai
    pembenaran atas keputusan yang diambilnya, oleh karena pada umumnya
    semua orang tidak suka pada alasan apalagi kalau dicari-cari agar bisa
    memberikan dalih pembenaran atas keputusannya. 
  • Jangan berbuat sesuatu yang menimbulkan sentimen dari orang lain atau
    orang lain menjadi naik emosinya. 
  • Pimpinan dapat melakukan teknik persuasi dengan cara bertanya sehingga
    tidak dirasakan sebagai tekanan oleh pegawainya. 
  • Perlu melakukan pengawasan untuk meningkatkan kinerja pegawai, namun
    haruslah dengan cara-cara yang tidak boleh mematikan kreativitas pegawai.

Controlling (Pengendalian)

 Controlling diartikan sebagai kegiatan, guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General Superintendat) berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang) terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration, Quantity Surveyor, Materials Superintendant, Construction Engineer, dan Equipment Engineer untuk memastikan masing-masing staf sudah melakukan tugasnya dalam koridor “jaminan kualitas (quality assurance)”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana direncanakan dapat dipenuhi.
 Kegiatan ini berlaku juga dalam kegiatan internal konsultan supervisi, dalam artian, kepada pihak luar konsultan supervisi itu bertugas mengawasi kontraktor, selain itu secara internal Site Engineer juga melakukan controlling terhadap Quantity Engineer dan Quality Engineer. Secara keseluruhan internal controlling ini dapat mendorong kinerja konsultan supervisi lebih baik di dalam mengawasi pekerjaan kontraktor. 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Management Project dalam bidang IT"

Post a Comment